BI Memprediksi Inflasi Inti Naik Pada Kuartal I/2023

Dilansir dari Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, inflasi Indeks Harga Konsumen atau IHK diprediksi akan naik kedepannya, namun lebih rendah dari consensus forecast. Beliau memperkirakan, inflasi hingga akhir tahun kurang lebih berada di level 5,6 persen, sedangkan consensus forecast 5,9 persen. Sementara itu, inflasi inti diprediksi masih akan naik mencapai 3,5 persen di akhir tahun. BI memastikan, inflasi inti akan kembali dalam kisaran target 3 persen plus minus 1 lebih awal yaitu pada paruh pertama 2023. 

Selain itu, BI bersama dengan pemerintah akan melanjutkan pemberian subsidi, dan melaksanakan pengendalian inflasi pangan bersama dengan TPIP-TPID dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) agar inflasi pangan bisa terkendali.   BI juga melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9 persen [yoy]. Kendati demikian, angka tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 6,7 persen.

Inflasi IHK pada Oktober 2022 tercatat sebesar 5,71 persen [yoy], masih di atas sasaran 3 persen plus minus 1, meskipun lebih rendah dari prakiraan dan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,95 persen [yoy]. Inflasi kelompok volatile food tercatat turun menjadi 7,19 persen. Pada kelompok barang yang harganya ditentukan pemerintah, (administered prices) tercatat inflasi sebesar 13,28 persen (yoy). Masih tingginya nilai inflasi kelompok ini, membuat penguatan koordinasi untuk memitigasi dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM dan tarif angkutan agar lebih rendah perlu dilakukan. Melihat perkembangan tersebut, BI akan terus memperkuat respons kebijakan moneter.