Hari Ketiga: Kuliah Umum Mengenai Industri 4.0 Peluang dan Tantangan serta Materi Etika Digital.
Pada hari ketiga kuliah umum diikuti oleh Mahasiswa/i STIE Gentiaras semester 1, 3, 5, dan 7 di Aula STIE Gentiaras. Selama penyampaian materi seluruh peserta sangat antusias, bahagia, ceria mengikuti Kuliah Umum serta aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari pemateri seputar materi Industri 4.0 Peluang dan Tantangan dan materi Etika Digital.
Materi pertama dimulai pada pukul 08.30 - 10.00, oleh Bpk. Aily Hafiz S.Kom., M.T.I yang memberikan materi tentang Industri 4.0 Peluang dan Tantangan. Di Era Industri 4.0 ini sudah banyak digunakan IT karena segala aktifitas yang dilakukan sebagian besar sudah dilakukan by online. "Perkembangan teknologi tidak akan bisa kita hindari, handphone saja kalau sudah tertinggal zaman harus diupdate, begitupun manusia juga harus update skill dan ilmu agar tidak tertinggal oleh zaman" ujarnya.
Karena zaman yang sudah semakin efisien dan bersifat mobile, kita harus lebih berhati-hati terutama dalam memposting sesuatu, karena terdapat jejak digital sulit untuk dihilangkan dan bukan tidak mungkin nantinya dapat menjadi boomerang untuk kita.
Berikut beberapa dampak dari dunia digital dan revolusi industry keempat :
Ancaman : Secara global, di era digitalisasi ini posisi manusia akan digantikan oleh mesin otomatis. Hal ini menyebabkan pengangguran semakin meningkat. Diperkirakan di masa mendatang murid sekolah dasar akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini.
Peluang : Era digitalisasi ini berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja pada tahun 2025. Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metric ton dari tiga industry elektronik (15,8 miliar), logistic (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025 (world economic forum)
Menghadapi era revolusi industri 4.0 saat ini sangat dibutuhkan literasi seperti literasi data (kemampuan membaca dan menganalisis informasi big data), literasi teknologi (kemampuan memahami cara kerja mesin), dan literasi manusia (kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan inovatif). Sebagai generasi Z dan generasi milenial dalam merespon masa depan kita bisa berinvestasi pada pengembangan digital skills, menerapkan prototype teknologi baru, learn by doing; pendidikan berbasis international certification dan digital skills, serta responsive terhadap industry bisnis dan perkembangan zaman.
Pada pukul 10.10-11.45 WIB materi yang kedua yaitu Etika Digital yang
dijelaskan oleh Ibu Helmita S.E.,M.M selaku Dosen Bidang Manajemen & Pengelola
Pusat Karir di Univ. Mitra Indonesia – Lampung RTIK Bandar Lampung - Duta
Kampus Merdeka.
Zaman sudah memasuki era digitalisasi, hal ini ditandai dengan
adanya online school dan work from home pada tahun 2020-2021 akibat pandemik,
social media, youtube dan media streaming lainnya, online shopping, chatting
online, dan online meeting. Publik digital itu tidak terbatas, tidak ada penyekat,
waktu dan ruang, oleh karena kita harus waspada terhadap internet hoax yang
cenderung lebih banyak disebarkan melalui chat whatsapp. Ciri-ciri informasi hoax yang wajib
diwaspadai oleh masyarakat adalah informasi yang membangkitkan emosi, sumber
tidak jelas, memihak dan bisa terkait politik dan sara, menggunakan data tetapi
tidak jelas, minta untuk disebarkan, memanfaatkan nama tokoh, memanfaatkan
fanatisme atas nama ideology, agama dan suku, serta ada manipulasi data atau
foto.
Pada saat ini juga masih kerap terjadi cyber dan bullying. Ada banyak jenis tindakan bullying seperti : Flamming (membakar), Harassment (Gangguan), Impersonation (Peniruan), Denigration (Pencemaran Nama Baik), Cyberstalking, serta Outing and Trickery. Dampak cyber bullying bagi seseorang, diantaranya yaitu : menarik diri dari lingkungan sosial, perasaan dikucilkan dari lingkungan yang mengakibatkan hal yang fatal seperti melukai diri sendiri.
Tips menghadapi
cyber bullying yaitu tahan diri dan jangan menanggapi (semakin ditanggapi
mereka akan senang), report dan block (laporkan akun pelaku perundung ke
pengelola sosial media), screenshoot (sebelum dihapus, pastikan sudah memiliki
bukti atas perundungan yang dialami), dan berbicaralah pada seseorang
(berbicaralah dan bercerita pada orang tua atau orang dewasa lain atau laporkan
kepada pihak berwajib).
Penulis : Hani
Komentar
Posting Komentar