Terciptanya ECO Enzyme STIE Gentiaras bersama ECO Enzyme Lampung, Bentuk Karakter Peduli Lingkungan Generasi Muda

Terciptanya Eco Enzyme STIE Gentiaras bersama Eco Enzyme Lampung, Bentuk Karakter Peduli Lingkungan Generasi Muda


Pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini diimplementasikan oleh STIE Gentiaras bekerja sama dengan Eco Enzyme Lampung melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, Minggu (26/09/2021) berlokasi di Lingkungan Gang Semeru Teluk Betung. Tema pengabdian yang diangkat dalam kesempatan ini “Pengelolaan Sampah dengan Pendekatan Circular Economy Kepada Masyarakat Kel.Kupang Kota Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung” dengan peserta kurang lebih sebanyak 10 peserta.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dibidangnya, yang berpengalaman dan telah lama menggeluti eco enzyme, tim pengabdian yang terdiri dari Theresia Dhian Kusumawati S,E.,M.M., Helena Tanjungan, dan Dewi Ardhani. 

Eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Fermentasi dari gula aren ataupun tetesan tebu yang dicampur dengan air dan beberapa campuran lain seperti sisa kulit buah dan sayuran yang kemudian diaduk rata. Setelah hasil fermentasi selesai diaduk rata wadah ditutup rapat menggunakan plastik dan diikatkan dengan karet ban. Kemudian hasil fermentasi baru bisa digunakan setelah 3 bulan didiamkan. Eco Enzyme bisa menjadi cairan multiguna yang aplikasinya meliputi sabun cuci piring, handsanitizer, membersihkan kompor dan areal dapur, dijadikan pupuk organik, mencuci pakaian, mengepel lantai, membasmi pestisida, herbisida, dan insektisida pada sayuran. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang eco enzyme perlu ditingkatkan, agar memungkinkan diperoleh pendapatan yang memadai dari usaha pembuatan hingga pemasaran produk ini.” Ujarnya

“Sebagai generasi milenial, mahasiswa harus memiliki kesadaran dan rasa kepedulian akan lingkungan sekitar dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melakukan kontribusi nyata kepada banyak orang dengan pengabdian masyarakat.

Theresia dhian kusumawati S,E.,M.M  mengatakan “Kaum Muda sebagai agent of change harus mampu berpikir kritis memahami apa masalah yang terjadi di lingkungan wilayahnya masing-masing apalagi saat ini kita masih banyak melakukan aktivitas dari rumah saja, dari hasil analisis tersebut mahasiswa wajib menemukan solusi atas masalah yang terjadi saat ini. Oleh karena itu dibutuhkan kepedulian akan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat sekitar kita dan masyarakat Indonesia pada umumnya”.

Beliau juga berpesan untuk para mahasiswa yang berisi “kalian yang berasal dari daerah silahkan menimba ilmu setinggi-tingginya. Tetapi pada akhirnya, setelah lulus kuliah harus kembali  kedaerah kalian masing-masing. Bangunlah daerah kalian, jadilah kalian pemimpin di daerah kalian masing-masing”.

Aloisius Gonzaga Sanctus N perwakilan mahasiswa STIE Gentiaras menyampaikan “Semoga untuk kedepannya kegiatan eco enzyme dapat terselenggara dengan rutin karena dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik dan mendapatkan wawasan pengetahun baru mengenai bagaimana cara membuat fermentasi eco enzyme.”

Penyajian pembuatan dan pemanfaatan eco enzym dari bahan sisa buah (kulit), dan sayuran mendapat apresiasi positif dari peserta/masyarakat setempat. Hal ini dibuktikan dengan keinginan mereka untuk bisa melakukan sendiri lebih lanjut pembuatan eco enzym (setelah menyaksikan cara pembuatan dan pemanfaatannya).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PKKMB Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Gentiaras Aktualisasi Menuju Kampus Laudato Si

Organisasi Mahasiswa STIE Gentiaras Berkolaborasi Selenggarakan Workshop Desain Grafis

UKM Olahraga dan UKM Bidang Seni Proudly Present Sport and Art Competition - SAC IV 2023